Hubungan seks yang dilakukan saat menstruasi masih menjadi perdebatan. Namun, beberapa ahli meyakini adanya bahaya hubungan seks saat haid.
Bagi beberapa orang, menstruasi tak jadi halangan untuk berhubungan seks. Saat menstruasi, konon hubungan seks jadi lebih menggairahkan.
Namun, beberapa lainnya mencoba menghindari hubungan seks saat datang bulan. Kebiasaan itu dipercaya bisa menimbulkan masalah kesehatan.
4 Bahaya Berhubungan Seks saat Haid
Berikut beberapa bahaya berhubungan seks saat haid menurut para ahli :
1. Meningkatkan risiko infeksi di dalam rahim
Dokter
spesialis kandungan, Ni Komang Yeni Dhana Sari tidak menganjurkan
dilakukannya hubungan seks saat menstruasi. Kebiasaan itu dapat
meningkatkan risiko infeksi di dalam rahim.
Yeni menjelaskan, saat menstruasi, mulut rahim akan terbuka. Hal itu membuat kuman dengan mudah masuk saat penetrasi.
"Takutnya
ada iritasi pada daerah vagina, atau ada kuman dari luar vagina yang
terdorong masuk akibat penetrasi penis," ujar Yeni, saat dihubungi
CNNIndonesia.com.
Mulut rahim juga lebih sensitif saat menstruasi sehingga risiko infeksi akan menjadi lebih besar.
Risiko
terjadinya infeksi juga didorong oleh tingkat keasaman vagina yang
meningkat saat menstruasi. "Sehingga menyebabkan bakteri dan virus
jumlahnya meningkat," ujar spesialis kulit dan kelamin, Edwin Tanihana.
2. Tak nyaman bagi perempuan
Tak
hanya itu, hubungan seks juga akan membuat perempuan tidak nyaman jika
dilakukan saat datang bulan. Apalagi mengingat ada beberapa perempuan
yang mengalami rasa sakit berlebih saat menstruasi.
"Berhubungan seks saat menstruasi juga bisa membuat perempuan tidak nyaman, karena bisa saja sakit perutnya," ucap Yeni.
Ilustrasi Wanita Datang BulanIlustrasi. Menstruasi saat haid bisa membuat perempuan merasa tak nyaman. (DieterRobbins/Pixabay)
3. Meningkatkan risiko penyakit kelamin
Hubungan seks saat menstruasi juga bisa mengundang penyakit kelamin bagi kedua belah pihak.
Seorang
perempuan yang mengalami infeksi Human papillomavirus (HPV) pada rahim,
ujar Yeni, bisa menularkannya ke laki-laki. Laki-laki akan menjadi
pembawa (carrier) HPV di dalam tubuhnya.
Hal ini tentu berbahaya
bagi orang yang kerap bergonta-ganti pasangan. HPV yang ada di tubuh
laki-laki tanpa disadari bisa saja ditularkan ke pasangannya yang lain.
4. Meningkatkan risiko endometriosis
Perempuan
yang melakukan hubungan seks saat datang bulan juga rentan terhadap
endometriosis. Nama terakhir merupakan kondisi saat jaringan yang
membentuk lapisan dalam dinding rahim tumbuh di luar rahim.
Edwin
menjelaskan, akibat penetrasi, darah haid yang seharusnya keluar bisa
jadi masuk kembali dan menempel di sekitar dinding rahim.
Jika dibiarkan, endometriosis bisa menyebabkan tumor hingga kanker, bahkan meningkatkan risiko infertilitas.
Kendati
demikian, Edwin tak melarang hubungan seks yang dilakukan saat haid.
Asalkan, pasangan dalam kondisi sehat, tak memiliki penyakit menular
seksual, dan tak memiliki luka.
"Alat kelamin kedua pasangan
harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum berhubungan. Tapi, risiko
infeksi akan tetap ada," ujar Edwin.
Comments